LAPORAN
STUDI WISATA SISWA
KE JAKARTA, BANDUNG, BOGOR
Karya Tulis
ini Dibuat Untuk Memenuhi Syarat
Mengikuti
Ujian Akhir Semester
SMP Negeri 1
Berbah
Disusun Oleh :
SMP NEGERI 1 BERBAH
Tanjungtirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta,
Telp. (0274) 497029
Tahun 2014
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini diajukan sebagai
tugas untuk memenuhi syarat mengikuti Ujian Akhir Semester SMP N 1 Berbah dan
disetujui pada:
Hari :
Tanggal :
Guru
Pembimbing
|
Kepala
Sekolah
SMP
N 1 Berbah
|
ii
KATA
PENGANTAR
Assalamu ‘
alaikum wr. wb.
Puji syukur kami curahkan
kehadirah Allah SWT atas rahmat dan
karunianya, sehingga dapat terlaksananya Studi Wisata , dari persiapan sampai
dengan penyusunan laporan ini.
Tujuan Studi Wisata bagi
kami sebagai siswa yaitu untuk menambah wawasan dan pengalaman kami. Dan tujuan
kami membuat laporan ini untuk memenuhi syarat menuju kelas 9.
Kami menyadari, tanpa ada
bantuan dari semua pihak tidak akan terwujud buku ini, oleh karena itu pada
kesempatan ini kami berterima kasih
kepada :
1.
Ibu Siti Chalimah, S.Pd, M.Pd selaku
Kepala Sekolah SMP N 1 BERBAH sebagai penanggung jawab studi wisata tahun
2013/2014.
2.
Bapak/Ibu guru SMP N1 BERBAH yang
telah membantu dalam melaksanankan studi lingkungan dan wisata siswa tahun
pelajaranan 2013/2014.
3.
Staf Tata Usaha yang telah membantu
di dalam pengadaan adminitrasi,perlengkapan maupun sebagai tenaga kerja
operasional.
4.
Orang tua siswa / wali siswa yang
telah mendukung program sekolah pelaksanaan studi lingkuungan dan wisata tahun
pelajaran 2013/2014
5.
Siswa/siswi kelas VIII periode
2013/2014.
6.
Biro perjalanan TIRTA BIANCA yang
telah bekerja sama dengan baik.
7.
Dan pihak-pihak yang tidak dapat kita
sebutkan satu - persatu
Semoga laporan ini dapat
menambah wawasan bagi pembacanya. Kami selaku kelompok II dari 8 C ( 2013/2014)
sebagai penyusun menghaturkan mohon maaf atas kesalahan yang mungkin terdapat
dalam buku laporan ini.
Wassalamu ‘
alaikum wr.wb.
iii
MOTTO
Jangan
menunda pekerjaan selagi masih bisa mengerjakannya
(penulis)
Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat
berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita
kaya, tetapi menggunakannya dengan baik
adalah sumber dari semua kekayaan
berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita
kaya, tetapi menggunakannya dengan baik
adalah sumber dari semua kekayaan
( Mario Teguh )
Tugas kita
bukanlah untuk berhasil. Tugas kita
adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil
adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba
itulah kita menemukan dan belajar membangun
kesempatan untuk berhasil
(Mario Teguh)
Jika kita hanya
mengerjakan yang sudah kita
ketahui, kapankah kita akan mendapat
pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum
kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan
ketahui, kapankah kita akan mendapat
pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum
kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan
(Mario Teguh)
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................... i
Halaman Pengesahan ....................................................................... ii
Kata Pengantar ....................................................................... iii
Motto ....................................................................... iv
Daftar Isi ....................................................................... v
Bab I Pendahuluan
v
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan sangat penting untuk setiap orang karena
pendidikan itu sendiri menyangkut masa depan, serta merupakan upayauntuk
mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan tidak hanya tanggung jawab seorang guru,
pemerintah, masyarakat maupun orang tua. Namun semua lapisan masyarakat
Indonesia juga ikut bertanggung jawab atas terwujudnya pendidikan nasional. Yakni
dengan menjalankan tugas sesuai dengan kemampuan dan tanggung jawab yang
merupakan upaya untuk terwujudnya pendidikan nasional yang bermutu tinggi dan
berbudi pekerti luhur.
Sebab itulah untuk
mewujudkannya ada beberapa kegiatan yang menunjang pendidikan, salah satunya
yang sangat menunjang adalah karya wisata. Dengan karya wisata,
siswa dapat lebih berpengalaman dan lebih berpengetahuan.
B.Tujuan:
1. Sebagai wawasan tambahan informasi serta menperbanyak pengetahuan.
2.Sebagai perbandingan antara teori di
kelas dan kenyataan di Lapangan.
3. Menanamkan rasa Cinta Tanah Air.
4. Mengenal kebudayaan Nusantara.
5. Untuk berlatih menyusun Karya Tulis
secara Sistematis
C. Manfaat
1. Menambah
dan meningkatkan pengetahuan/wawasan tentang nilai-nilai Religius, Sejarah,
Tekhnologi, Ilmu Pengetahuan dan Rekreasi.
2. Meningkatkan apresiasi dan kreasi siswa.
3. Meningkatkan rasa cinta tanah air dan budaya bangsa.
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman baru yang bersifat langsung.
5. Membangun keakraban antar siswa dan guru
2. Meningkatkan apresiasi dan kreasi siswa.
3. Meningkatkan rasa cinta tanah air dan budaya bangsa.
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman baru yang bersifat langsung.
5. Membangun keakraban antar siswa dan guru
D. Data bersumber dari penjelasan Goide,internet,LO,
BAB II
A. Sejarah DKI Jakarta
SEJARAH SINGKAT JAKARTA "KOTA KEMENANGAN"
Jakarta, berawal dari
sebuah kota pelabuhan atau biasa disebut dengan Bandar di muara sungai Ciliwung
yang membelah Kota Jakarta. Peradaban ini berawal sekitar 500 tahun silam
dimana informasi yang ditemukan melalui penelitian-penelitian yang dilakukan
dan atas ditemukannya bukti-bukti tertulis dari berbagai prasasti bersejarah
yang ditemukan di sekitar kawasan tersebut.
Selama berabad-abad Kota Bandar kecil ini berkembang hingga
akhirnya menjadi pusat perdagangan internasional. Keberadaan Bandar yang mulai
memiliki potensi ini banyak mengundang perhatian dari banyak pihak ternasuk
para penjelajah samudra dari berbagai bangsa seperti Timur Tengah dan Eropa
untuk dapat menjajaki perdagangan Bandar Jakarta yang mulai dikenal luas.
Bagian Dari Kerajaan Sunda
Para penulis Eropa lampau yang datang serta melakukan
perdagangan di Bandar Jakarta kuno pada sekitar abad ke-16 menyebutkan bahwa"sebuah kota bernama Sunda Kelapa, adalah merupakan Bandar
utama dari sebuah Kerajaan Sunda (Hindu) dengan ibu kota Pajajaran." Di kemudian hari
melalui keterangan dari beberapa Prasasti yang ditemukan seperti Prasasti Tugu,
Prasasti Lebak dan lain sebagainya diketahui kerajaan yang banyak disebutkan
oleh para penjelajaha Eropa tersebut adalah Kerajaan Sunda atau yang dikenal
dengan nama Kerajaan Tarumanegara.
Kerajaan ini diyakini terletak sekitar 40 Kilometer di pedalaman
dekat Kota Bogor-Jawa Barat. Kerajaan ini merupakan sebuah kerajaan kuno yang
telah menguasai tanah jawa khususnya Jawa Barat dan sekitarnya terutama setelah
runtuhnya Kerajaan Majapahit.
Menjadi Sebuah Kota Kemenangan Bagi
Sang Pangeran Muda
Keberadaan Kerajaan Tarumanegara yang semakin surut pada awal
abad ke-16 dan masuk serta berdirinya Kerajaan Islam di Jawa membuat posisi
Sunda Kelapa yang kala itu memainkan posisi penting dalam perdagangan lintas
bangsa semakin terancam.
Pada tahun 1627 tepatnya pada tanggal 22 Juni, berangkatlah
ekspansi secara besar-besaran Kerajaan Demak yang kala itu merupakan sebuah
Kerajaan Islam di pulau jawa untuk merebut Sunda Kelapa. Dengan direbutnya Bandar
ini, Pangeran Fatahilah yang kala itu memimpin armada Kerajaan Demak ini
mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang memiliki arti sebagai Kota
Kemenangan. Peristiwa serta waktu tersebut yang dikemudian hari diperingati
sebagai hari lahir dari Kota Jakarta.
Kedatangan Belanda dan dimulainya
perubahan Kota Kemenangan
Pada sekitar akhir abad ke-16, orang-orang Belanda melalui
ekspedisinya (kala itu bangsa-bangsa Eropa saling bersaing dalam penjelajahan
Samudera dengan moto : Gold, Glorry, Gospel) datang ke Jayakarta dan
pada akhirnya menguasai Jayakarta dan selanjutnya mengganti Jayakarta dengan
nama Batavia. Batavia baru kala itu dijadikan sebagai pusat pemerintahan bagi
Bangsa Belanda melalui VOC dimana
Jayakarta lama diubah secara drastis menjadi sebuah kota modern kala itu.
Kegiatan pemerintahan pun untuk selanjutnya dipindahkan sekitar
500 meter dari bandar dengan membangun sebuah Balai Kota yang nantinya banyak
menjadi saksi bisu dari peristiwa serta tragedi yang mewarnai keberadaan Kota
Jakarta seperti Tragedi Pembantaian Etnis Cina, Serangan Sultan Agung dari
Kerajaan Mataram dan lain sebagainya. Balai Kota ini pun menjadi saksi bisu
akan berjangkitnya wabah kolera yang kala itu menjadi sebuah epidemi dan
menimbulkanj banyak korban jiwa termasuk Gubernur Belanda sendiri sebagai
akibat perkembangan kota yang amat pesat namun pemerintah kolonial kala itu
gagal untuk mengimbangi kemajuan yang pesat tersebut. Sehingga pada
perkembangan selanjutnya, Pusat Pemerintahan Kolonial Belanda dipindahkan
kembali ke arah yang lebih tinggi dimana wilayah ini dinamakan Weltervelden.
Sang Matahari Asia Timur turut
mengenyam Kota Jakarta dan Kemerdekaan Indonesia dicetuskan di Kota ini
Keberadaan Bangsa Jepang di Jakarta tidak dapat dilepaskan dari
peristiwa internasional yang terjadi kala itu yaitu pada tahun 1940-1945 dimana pecahnya Perang Dunia ke II. Di seluruh bagian dunia kala itu saling
beraliansi dan berperang dengan aliansi yang lainnya atau lebih dikenal dengan blok axis dan blok sekutu.
Bangsa Jepang yang kala itu sangat maju dan memiliki ambisi untuk
menguasai Asia bersekutu dengan Jerman yang kala itu memiliki tujuan menguasai
Eropa. Di Indonesia sendiri tepatnya Jakarta, keberadaan Jepang di bumi Jakarta
tidak dapat terlepas setelah peristiwa menyerahnya Belanda tanpa syarat di
KaliJati, Subang kepada Jepang dan angkatan Kekaisarannya.
Di bawah pendudukan Jepang, Jakarta kala itu berada dibawah kendali
Komando Angkatan Laut Jepang sekaligus menjadikan Jakarta sebagai Pusat
kegiatan militer Jepang. Banyak korban jiwa berjatuhan akibat kekejaman Jepang
serta rentetan kejadian berdarah yang terjadi selama masa ini.
Namun, keberadaan Jepang kala itu dimanfaatkan secara baik oleh para
pemuda serta politikus Indonesia yang menginginkan kemerdekaan penuh sebagai
sebuah bangsa. Sehingga pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jl.Pegangsaan Timur,
Sang Proklamator Ir.Soekarno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan
Indonesia dan menetapkan Jakarta sebagai ibukota Jakarta pada tahun 1960-an
setelah Indonesia melewati fase-fase sulit dalam mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
B. Taman Mini Indonesia Indah
1.Sejarah taman mini indonesia indah –
TMII atau Taman Mini Indonesia Indah adalah salah satu wisata terkenal di
Indonesia dan merupakan kawasan objek wisata yang terbilang megah dengan luas
area 165 hektar, terletak di Jakarta Timur. Lahan tersebut awal mulanya
merupakan daerah persawahan dan perladangan milik rakyat, namun kemudian
ditransformasikan menjadi kawasan wisata TMII. Taman mini indonesia indah
sengaja dibuat sebagai wahana yang dapat merepresentasikan kebhinekaan
Indonesia dan kekayaan khasanah budaya bangsa. Sedangkan tujuan pendirian taman
miniatur ini adalah untuk memupuk dan membina persatuan bangsa, menjunjung
tinggi kebudayaan nasional, dan memperkenalkan kebudayaan, adat-istiadat, dan
perilaku masyarakat Indonesia kepada rakyat Indonesia sendiri dan bangsa lain.
Tujuan-tujuan tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam objek-objek wisata yang
disajikan di kawasan TMII, seperti anjungan daerah, museum, taman, tempat
rekreasi, dan lain-lain. Berikut ini adalah sejarah taman mini indonesia indah.
Gagasan Pendirian Taman Mini Indonesia Indah Sejarah mencatat, bahwa gagasan
awal mula pendirian kawasan wisata TMII adalah oleh Ibu Negara Siti Hartinah
Soeharto yang lebih akrab dengan Ibu Tien Soeharto. Prakarsa tersebut diilhami
oleh pidato Presiden Soeharto tentang keseimbangan pembangunan antara bidang
fisik-ekonomi dan bidang mental-spiritual. Ibu Tien TMII 300x168 Sejarah
Berdirinya Taman Mini Indonesia Indah TMII Selaku ketua Yayasan Harapan Kita
(YHK), yang berdiri pada tanggal 28 Agustus 1968, Ibu Tien Soeharto
menyampaikan gagasan pembangunan Miniatur Indonesia pada rapat pengurus YHK
tanggal 13 Maret 1970 di Jl. Cendana No. 8, Jakarta. Bentuk dan sifat isian
proyek berupa bangunan utama bercorak rumah-rumah adat daerah yang dilengkapi
dengan pergelaran kesenian, kekayaan flora-fauna, dan unsur budaya lain dari
masing-masing daerah yang ada di Indonesia. Gagasan itu dilandasi, antara lain,
semangat untuk membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap tanah air dan
bangsa serta untuk memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di dunia.
Tanggal 30 Januari 1971, pada penutupan Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan
Walikota seluruh Indonesia di Istana Negara yang juga dihadiri oleh Presiden,
Ibu Tien Soeharto dengan didampingi Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud untuk
pertama kalinya memaparkan maksud dan tujuan pembangunan Miniatur Indonesia
“Indonesia Indah” di depan umum. Berbagai saran, tanggapan, dan pemikiran dari
berbagai kelompok masyarakat pun muncul, yang sebagian besar mendukung pembangunan
proyek tersebut. Pada tanggal 11 Agustus 1971, dengan surat YHK, Ibu Tien
Soeharto menugaskan Nusa Consultans untuk membuat rencana induk dan studi
kelayakan. Tugas itu selesai dalam waktu 3,5 bulan. Lokasi pembangunan proyek
awalnya berada di daerah Cempaka Putih, di atas tanah seluas + 14 hektar. Namun
Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menyarankan lokasi di daerah sekitar Pondok
Gede, Kecamatan Pasar Rebo, dengan luas tanah ± 100 hektar. Selain lebih luas,
lokasi itu juga mengikuti perkembangan kota Jakarta di kemudian hari. Ibu Tien
Soeharto menerima saran tersebut, karena dengan lahan yang lebih luas
memungkinkan proyek miniatur Indonesia menampilkan rumah-rumah adat daerah dan
bangunan-bangunan lain dalam ukuran yang sebenarnya.
Pada tanggal 30
Juni 1972 pembangunan dimulai tahap demi tahap secara bersinambung. Rancangan
bangunan utama berupa peta relief Miniatur Indonesia berikut penyediaan airnya,
Tugu Api Pancasila, bangunan Joglo, dan Gedung Pengelolaan disiapkan oleh Nusa
Consultants berikut pembuatan jalan dan penyediaan kaveling tiap-tiap bangunan.
Rancangan bangunan lain, seperti bangunan khas tiap daerah, dikerjakan oleh
berbagai biro arsitek, sedang Nusa Consultants hanya membantu menjaga
keserasian secara keseluruhan. Berkat kegotong-royongan semua potensi nasional:
masyarakat di sekitar lokasi, pemerintah pusat dan daerah, swasta, dan berbagai
unsur masyarakat lainnya, dalam kurun waktu tiga tahun pembangunan TMII tahap
pertama dinyatakan selesai. Pada tanggal 20 April 1975 Taman Mini “Indonesia
Indah” diresmikan pembukaannya oleh Presiden Soeharto. TMII telah mempunyai
logo berhuruf I dan I, kedua huruf ini mewakili nama Indonesia Indah. Sedangkan
maskotnya berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan NITRA (Anjani Putra).
Sebagai kawasan wisata yang dikonsep secara matang, sejak usia dini TMII telah mengantongi berbagai penghargaan di bidang pariwisata, baik penghargaan dari pemerintah daerah maupun lembaga internasional. Penghargaan ini salah satunya berasal dari Pemerintah DKI Jakarta yang diberikan pada tahun 1976, 1977, 1978, 1981, 1991, 1992, 1993, dan 1995. Selain itu, TMII juga pernah menggondol penghargaan pelestarian kebudayaan Golden Award dari Pacific Asian Travel Assosiation (PATA) pada tahun 1987. Khusus di bidang pembinaan industri kecil, TMII juga pernah mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia berupa Upakarti Kepeloporan pada tahun 1990.
Sebagai kawasan wisata yang dikonsep secara matang, sejak usia dini TMII telah mengantongi berbagai penghargaan di bidang pariwisata, baik penghargaan dari pemerintah daerah maupun lembaga internasional. Penghargaan ini salah satunya berasal dari Pemerintah DKI Jakarta yang diberikan pada tahun 1976, 1977, 1978, 1981, 1991, 1992, 1993, dan 1995. Selain itu, TMII juga pernah menggondol penghargaan pelestarian kebudayaan Golden Award dari Pacific Asian Travel Assosiation (PATA) pada tahun 1987. Khusus di bidang pembinaan industri kecil, TMII juga pernah mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia berupa Upakarti Kepeloporan pada tahun 1990.
2.Penginapan (HOTEL DESA WISATA )
Desa
Wisata menempati lahan seluas + 4 hektar dengan sarana yang lengkap,
antara lain gedung serba guna berkapasitas 600 orang, jogging track, lapangan
bola voli, panggung terbuka, dan restaurant aneka makanan nusantara. Selain
itu, tersedia lapangan rumput yang hijau dan datar untuk kegiatan outting, seperti api unggun, camping ground, dan gathering, panggung terbuka
Ramayana dengan daya tampung 400 orang, kolam ikan di tengah-tengah pondokan
sebagai sarana pemancingan lengkap dengan layanan pengolahan; dibakar, di
goreng, atau dipepes.
Dengan pengaturan tata ruang luarnya yang asri dan teduh nuansa pedesaan, hotel ini merupakan penginapan yang ideal sekaligus nyaman untuk berbagai kegiatan, seperti seminar, training, wisuda, pesantren kilat, LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan), family gathering, olah raga, dan resepsi perkawinan. Fasilitas lainnya sering juga dimanfaatkan untuk tempat berbagai kegiatan rapat dan pertemuan kantor dari Jakarta.
Desa Wisata memiliki 55 kamar dengan beragam pilihan mulai dari Superior Twin & Double, Cottages, hingga Pondokan yang cocok bagi pelajar & mahasiswa atau rombongan dengan daya tampung keseluruhan mencapai + 450 tamu dengan harga yang terjangkau. Bagi pengunjung yang ingin bersantai dan berekreasi beberapa hari di TMII, Desa Wisata Hotel merupakan tempat yang sangat ideal.
C.PLANETARIUM
“PLANETARIUM”
Di Indonesia terdapat beberapa planetarium, tetapi planetarium
tertua diIndonesia berada di Jakarta. Planetarium Jakarta
terletak di Jalan Cikini Raya no.73,Jakarta Pusat.Planetarium ini dibangun oleh
pemerintah Republik Indonesia
mulai tahun1964 atas gagasan dari Presiden Soekarno. Pendirian planetarium ini
dimaksudkan agar masyarakat Indonesia tak lagi percaya pada hal-hal
tahayul,khususnya yang berhubungan dengan benda-benda langit seperti
gerhana dan munculnya komet yangsering dikaitkan dengan malapetaka, bencana
alam dan sebagainya yang bersifat merugikan.Planetarium Jakarta di buka sebagai
wujud kepedulian dan partisipasi kepada masyarkat terutama pelajar atau mahasiswa
dalam bidang pendidikan, khususnya membantu meningkatkan ilmu pengetahuan Bumi
dan Antariksa di luar kurikulum sekolah (extra curiculair).
Pada tanggal 10 November 1968, planetarium Jakarta
diresmikan oleh gubernur DKI Jakarta
yaitu bapak Ali Sadikin. Tetapi pertunjukan planetarium barumulai di buka untuk
umum pada tanggal 1 Maret 1969. Tanggal tersebut kemudian dijadikan hari ulang tahun planetarium.
“Macam – macam Pertunjukkan di
Planetarium”
· Tata Surya
· Gerhana Matahari & Gerhana Bulan
· Penjelajah kecil di Tata Surya
· Galaksi kita Bima Sakti Planet Biru Bumi
D. TAMAN SAFARI BOGOR
Taman Safari Indonesia
adalah tempat wisata keluarga berwawasan lingkungan yang berorientasi pada
habitat satwa di alam bebas. Taman Safari Indonesia terletak di Desa Cibeureum Kecamatan
Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
atau yang lebih dikenal dengan kawasan Puncak. Taman ini
berfungsi menjadi penyangga Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango di ketinggian 900-1800 m di atas permukaan laut, serta mempunyai
suhu rata-rata 16 - 24 derajat Celsius.Keunikan tempat wisata ini dari kebun binatang lainnya di Indonesia adalah pengunjungnya bisa berkeliling ke berbagai tempat untuk bisa melihat dari dekat semua jenis binatang dengan memakai mobil pribadi ataupun naik bus yang sudah disediakan pihak pengelola Taman Safari. Pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan memberi makan hewan-hewan tersebut.
Sejarah
Taman Safari Indonesia
dibangun pada tahun 1980 pada sebuah perkebunan
teh yang sudah tidak produktif lagi seluas 50 hektare. Taman ini ditetapkan
sebagai Obyek Wisata Nasional oleh Soesilo Soedarman, Menteri Pariwisata Pos
dan Telekomunikasi pada masa itu dan diresmikan menjadi Pusat Penangkaran Satwa
Langka di Indonesia oleh Hasyrul Harahap, Menteri Kehutanan pada
masa itu, pada tanggal 16 Maret 1990.
Kini, luas Taman Safari
telah berkembang menjadi 168 hektare dan dilengkapi dengan berbagai sarana
edukasi dan rekreasi serta mengadakan safari malam pada saat akhir pekan dan
libur panjang.
Koleksi dan fasilitas
Taman Safari memiliki sekitar 2500 koleksi satwa dari hampir seluruh penjuru dunia termasuk satwa langka, seperti harimau benggala, jerapah, singa, orang utan, gajah, anoa, komodo dan lain sebagainya. Taman Safari Indonesia dilengkapi dengan berbagai fasilitas rekreasi dan atraksi seperti bus safari, danau buatan, sepeda air, kano, kolam renang dengan seluncur ombak, kereta api mini yang melintasi perkampungan ala Afrika, taman burung, baby zoo, kincir raksasa, gajah tunggang, komedi putar, pentas sirkus, area gocart, bom bom car, rumah setan, atraksi hewan, kesenian tradisional dan sulap di panggung terbuka.Penghargaan
- Lembaga Konservasi Terbaik
- Indonesia Green Award
- Sapta Pesona Award
- Best Indonesia Travel And Tourism Award
- Satyalancana Pembangunan Award
E. SEJARAH KOTA BANDUNG
“ SEJARAH KOTA BANDUNG “
Kota
Bandung adalah
ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini pada
zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (bahasa Belanda) atau “Paris dari Jawa”. Karena
terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk.
Hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu
kota tujuan wisata. Sedangkan keberadaan perguruan tinggi negeri dan banyak
perguruan tinggi swasta di Bandung membuat kota
ini dikenal sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia.
Etimologi
Kata “Bandung” berasal
dari kata bendung atau bendungan karena terbendungnya sungai Citarum
oleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang lalu membentuktelaga.Namun bagi orang-orang tua di Bandung mengatakan bahwa nama “Bandung” diambil dari sebuah
kendaraan air yang terdiri dari dua buah perahu yang diikat berdampingan yang
disebut perahu bandung yang digunakan oleh bupati R.A.
Wiranatakusumah II untuk melayari sungai Citarum dalam mencari tempat sebagai
ibukota yang baru untuk menggantikan ibukota yang lama yakni bernama
Dayeuhkolot.
Bendera
Bendera yang digunakan oleh Kota Bandung adalah berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara Kota Besar Bandung tanggal 8
Juni 1953, Nomor 9938/53.
Bentuk bendera
tersebut adalah seperti yang tercantum pada diktum Keputusan tersebut di atas
sebagai berikut:
- Bendera yang dipergunakan oleh Kota Besar Bandung adalah tiga bidang jalur mendatar, masing-masing berturut-turut dari atas ke bawah berwarna hijau, kuning, dan biru.
- Perbandingan-perbandingan antara lebarnya dan jalur-jalur tersebut di bawah huruf ‘a’ urutan dari atas ke bawah adalah 2:1:1.
- Perbandingan antara panjang dan lebarnya berbeda itu 7:5.
Sejarah
- 1488 – Bandung didirikan sebagai bagian dari Kerajaan Pajajaran.
- 1799 – VOC mengalami kebangkrutan sehingga wilayah kekuasaannya di Nusantara diambilalih oleh pemerintah Belanda. Saat itu Bandung dipimpin oleh Bupati R.A. Wiranatakusumah II.
- 1808 – Belanda mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal di Nusantara setelah ditinggalkan VOC.
- 1809 – Bupati memerintahkan pemindahan ibu kota dari Karapyak ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari).
- 1810 – Daendels menancapkan tongkat di pinggir sungai Cikapundung yang berseberangan dengan alun-alun sekarang. “Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd!” (Usahakan, bila aku datang kembali ke sini, sebuah kota telah dibangun!”). Sekarang tempat itu menjadi titik pusat atau KM 0 kota Bandung.
- 25 Mei 1810 – Daendels meminta bupati Bandung dan Parakanmuncang memindahkan ibukota ke wilayah tersebut.
- 25 September 1810 – Daendels mengeluarkan surat keputusan pindahnya ibu kota Bandung dan sekaligus pengangkatan Raden Suria sebagai Patih Parakanmuncang. Sejak peristiwa tersebut 25 September dijadikan sebagai hari jadi kota Bandung dan R.A. Wiranatakusumah sebagai the founding father. Sekarang nama tersebut diabadikan menggantikan jalan Cipaganti, di mana wilayah ini menjadi rumah tinggal bupati sewaktu ibu kota berpindah ke alun-alun sekarang.
- 24 Maret 1946 – Pembumihangusan Bandung oleh para pejuang kemerdekaan yang dikenal dengan sebutan ‘Bandung Lautan Api’ dan diabadikan dalam lagu “Halo-Halo Bandung”.
- 1955 – Konferensi Asia-Afrika diadakan pada tanggal 18 April 1955 di Gedung Merdeka yang dahulu bernama “Concordia” yang berlokasi di Jl. Asia Afrika, berseberangan dengan hotel Savoy Homann.
- 2005 – KTT Asia-Afrika 2005
- Pada tahun 2006 Bandung mendapatkan predikat kota terkotor dari pemerintah, hal ini bertalian erat dengan status darurat sampah yang sempat terjadi di Bandung pada tahun tersebut.
Geografi
Bandung terletak di koordinat 107° BT dan 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung
adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis
terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat. Dengan demikian, Bandung
mempunyai nilai strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya.
Kota Bandung
terletak di ketinggian ±768 m di
atas permukaan laut rata-rata (mean
sea level). Daerah utara Kota Bandung pada umumnya lebih tinggi
daripada daerah selatan. Rata-rata ketinggian di sebelah utara adalah ±1050 dpl, sedangkan di bagian selatan adalah ±675 dpl. Bandung
dikelilingi oleh pegunungan yang membuat Bandung menjadi semacam cekungan (Bandung Basin).
Kota Bandung
dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum beserta
anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di
Sungai Citarum. Dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan
terhadap masalah banjir.
Daerah yang sering di kunjungi
Aktivitas menarik lain yang
saat ini menjadi gaya mutakhir tersendiri di masyarakat adalah mengunjungi pusat barang bekas di Pasar
Gede Bage, daerah Dalem Kaum, dan beberapa toko yang secara khusus juga
menyediakan barang-barang bekas pakai dengan harga murah, seperti: Babe, Rasek, dsb. Dan ada juga tempat yang menyediakan
barang-barang dengan harga yang lebih murah dan biasanya barang tersebut dapat
dibeli secara grosir, seperti :
Pasar Baru (sekitar Alun-alun Bandung), Pasar Andir, Dll. Selain itu juga bisa mengunjungi toko-toko
sepatu dan tas yang ada di Bandung, seperti Elizabeth, Edward Forrer, Kawasan
Cibaduyut, dll.
F.CIBADUYUT
Cibaduyut adalah
sebuah daerah di sekiar kota Bandung bagian selatan. Daerah ini terkenal dengan
kerajinan sepatunya. Hasil produksi sepatunya biasanya dipasarkan langsung di
pinggiran jalan Cibaduyut Raya dengan banyaknya kios dan toko sepatu. Sedangkan
produksinya ada di gang-gang belakang jalan Cibaduyut.
Untuk mencapai kawasan industri sepatu
Cibaduyut, bisa dilakukan dengan banyak cara. Kalau dari Stasiun bisa langsung
naik angkot ke Cibaduyut. Demikian juga jika dari terminal Cicaheum maupun
dapat ditempuh dengan angkut jurusan Leuwi Panjang.
Sebenarnya, Cibaduyut dekat dengan terminal
Leuwi Panjang, jika dari sana tinggal jalan kaki saja sekitar 300 meter sudah
sampai kawasan Cibaduyut.
Kualitas sepatu Cibaduyut lumayan bagus,
namun ada juga produk yang dijual murah di Cibaduyut, namun produk berasal dari
luar kota semisal sandal dan sepatu murah dari Tasik maupun Ciomas Bogor.
Kawasan Cibaduyut ini lumayan padat dan
parkir relative sulit serta kondisi jalan yang tidak begitu lebar. Jadi anda
mesti ekstra sabar untuk mendapatkan parkir.
Oiya, jika anda mau beli sepatu, gunakan
penawaran terbaik. Sepatu yang dijual di Cibaduyut sistemnya tawar menawar,
meskipun kadang sudah di bandrol.
Mengenai puncak kunjungan, biasanya terjadi
saat liburan sekolah atau hari Sabtu-Minggu dimana orang banyak berlibur ke
Bandung. Jadi pada kondisi tersebut, jelas Cibaduyut biasanya macet.
BAB. III PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari laporan ini kita sebagai
siswa mendapatkan wawasan dan pengalaman yang sebelumnya kita belum tau.
B.Saran
Bagi siswa :
* Siswa diharapkan tidak hanya memanfaatkan
Study Tour sebagai sarana rekreasi namun juga sebagai sarana belajar untuk
menambah wawasan.
* Siswa diharapkan tertib dan disiplin agar
perjalanan Study Tour berjalan lancar.
* Siswa diharapkan dapat menjaga sikap
selama Study Tour, serta memperhatikan semua perintah atau peraturan dari biro
tour, guru pembimbing dan tour guide demi keamanan pribadi.
* Siswa diharapkan ikut menjaga kebersihan
dan kelestarian objek-objek wisata yang dikunjungi
* Siswa dianjurkan tidak bepergian seorang
diri di objek-objek wisata maupun pada waktu bebas untuk mengantisipasi hal-hal
yang tidak diinginkan.
Bagi guru pendamping :
* Diharapkan memperhatikan
kejadian-kejadian di luar dugaan yang bersifat mengganggu program Study Tour
C. Kritik dan Saran pada Pembaca
Kita menyadari
bahwa pembuatan Karya Tulis ini kurang memuaskan untuk itu,kita
memohon dengan sangat atas kritikan maupun saran yang bersifat membangun dari
pembaca..
Mudah-mudahan Karya
Tulis Laporan Perjalanan Ke Jakarta dan Bandung ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kita dan pada umumnya bagi pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar